PENGERTIAN
SASTRA MENURUT PARA AHLI
1.
Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif
terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2.
Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan
hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya
menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3.
Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau
tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan,
keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
4.
Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan
seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan
bersifat imajinatif.
5.
Engleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang
halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam
berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan,
dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6.
Plato
Sastra adalah hasil peniruan
atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan
peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena
itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7.
Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya
melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8.
Robert Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah
kata, bukan sebuah benda
9.
Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu
adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu
sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan
kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
10. Taum
(1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau
fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang
indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”
11. Menurut
B. Simorangkir, periodisasi sastra Indonesia dibedakan menjadi 4 yaitu (1)
Sastra lama.purba, (2) Sastra pengaruh Hindu dan Arab, (3) Sastra Indonesia
baru, dan (4) Sastra mutakhir. Sastra Indonesia baru masih bias dirinci menjadi
(a) Sastra jaman Abdullah, (b) Balai Pustaka, dan (c) Pujangga Baru
12. Menurut
Sabarudin Ahmad, periodisasi sastra Indonesia hanya dibedakan menjadi 2. yaitu
sastra lama dan (2) sastra baru. Sastra lama mencakup (a. dinamisme, (b)
Hinduisme, (c) Islamisme. Sedangkan sastra Indonesia baru dibedakan menjadi (a)
Sastra jaman Abdullah, (b) Balai Pustaka, (c) Pujangga Baru, dan (c) Sastra
angkatan 45.
13. Menurut
JS. Badudu, Sastra Indonesia juga dibedakan menjadi 2, yaitu (1) Sastra Melayu,
dan (2) Sastra Indonesia. Sastra melayu menurut Badudu dibedakan menjadi 3 (a)
Purba, (b) Hindu/Islam, (c) Abdullah. Sedangkan sastra Indonesia Baru dibedakan
menjadi (a) Balai Pustaka, (b) Pujangga Baru, (c) Angk. 45, dan (d) sesudah
Angk. 45.
14. Menurut
Usman Effendi, sastra Indonesia dibedakan menjadi 3 yakni (1) sastra lama (…. –
1920), (2) Sastra Indonesia Baru ( 1920 – 1945), dan (3) Sastra Indonesia
Modern (1945 – …..)
15. Menurut
HB Jassin, periodisasi Sastra Indonesia juga dibedakan menjadi 2, yakni (1)
Sastra Melayu atau sering disebut dengan sastra lama, dan (2) Sastra Indonesia
modern. Jassin tidak merinci sastra melayu atau sastra lama. Jassin justru
merinci sastra Indonesia modern menjadi 4 bagian (a) Balai pustaka, (b)
Pujangga Baru, (c) Angkatan 45, dan (d) Angkatan 66.
16. Lain
Lagi dengan Nugroho Noto Susanto. Nugroho membedakan sastra Indonesia menjadi
2, yakni (1) sastra Melayu atau sastra lama, dan (2) sastra Indonesia modern.
Sastra Indonesia modern oleh Nugroho dibedakan menjadi 2 yaitu (a) masa
kebangkitan, dan (b) masa perkembangan. Masa kebangkitan masih dirinci menjadi
3 (i) periode 20, (ii) periode 33, dan (iii) periode 42. Sedangkan masa
perkembangan dibedakan menjadi 2, yaitu (i) periode 45 dan (ii) periode 50
17. Ajib
Rosidi membedakan periodisasi sastra Indonesia juga menjadi 2, yaitu (1) Masa
kelahiran dan (2) masa perkembangan. Masa kelahiran dirinci menjadi 3 yaitu (a)
awal abad XX s/d 1933, (b) 1933-1942, dan (c) 1942 – 1945. Sedangkan masa
perkembangan dibedakan juga menjadi 3, yaitu (a) 1945 – 1953, (b) 1953 – 1960,
dan (c) 1960 – ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar