Minggu, 02 Oktober 2011

CONTOH LAPORAN FISIKA


Hokum ohm ( konduktor dan isolator )
Kompotensi:
Setelah nelakukan percobaan ini, mahasiswa mampu menentukan hubungan empiris anatara tegangan listrik dengan kuat arus listrik untuk suatu konduktor listrik, serta dapat membandingkan metode-metode pengukuran hambatan listrik suatu konduktor listrik.
Indicator:
Setelah melakukan eksperimen ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1.       Membuat kurva karakteristik resistor dari data yang diperoleh.
2.       Menghitung besar hambatan resistor yang digunakan dalam eksperimen dan membandingkan nilainya dengan nilai yang tertera pada badan resistor.
3.       Menentukan resistansi sebuah resistor yang tidak diketahui nilainya.
4.       Menjelaskan hasil eksperimen yang dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu fisika.
Rumusan masalah
1.       Apa pengertian konduktor?
2.       Apa pengertian dari isolator
3.       Bagaimana cara menghitung besar hambatan ?
Tujuan:
1.       Untuk menentukan resistansi sebuah resistor yang tidak diketahui nilainya.
2.       untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu fisika.
Alat dan bahan
1.       Catu daya/baterai
2.       Voltmeter DC
3.       Amperemeter DC
4.       Hambatan
5.       Kabel penghubung.
Dasar teori
Kerapatan arus J pada suatu konduktor bergantung pada medan listrik E dan sifat-sifat konduktor tersebut. Secara umum ketergantungan ini sangat kompleks, tetapi untuk beberapa material, terutama logam pada temperature tertentu, J hamper berbanding lurus dengan E, dan rasio besar E dan J tetap.hubungan ini disebut hukum OHM. E=@J
Jika besarnya kerapatan arus J dan medan listrik itu homogen diseluruh konduktor, maka arus total I=JA, dan selisi potensial V di antara ujung-ujung itu adalah V=EL.
Sehingga dapat diperoleh hubungan sbagai berikut.sebuah material sebagai rasio dari besarnya medan listrik dan kerapatan arus kita definisikan resistivitas p.semakin besar resisivitas, semakin besar pula medan yang diperlukan untuk menyebabkan sebuah kerapatan arus  yang diberikan, atau semakin kecil pula kerapatan arus yang di sebabkan oleh sebuah medan yang diberikan. Satuan SI untuk p adalah ’m. kebalikan resistivitas adalah konduktivitas. Satuannya adalah (’m)-1. Konduktor listrik yang baik mempunyai konduktivitas yang lebih besar dari pada isolator. Konduktivitas adalah analogi listrik langsung dari konduktivitas termal.
Referensi:
-          Fisika jilid 2 ; halliday dan resnick
-          Seri fisika dasar ; listrik magnet dan trmodinamika
-          Fisika universitas jilid 2; hugh young dan roger fredman
-          Penuntun praktikum fisika dasar 2.
Prosedur kerja
1.       Menyusunlah rangnkaian seperti pada gambar, untuk nilai hambatan yang diketahui.
2.       Mengatur tombol volt Adj dan current Adj pada catu daya supaya terbaca tegangan keluaran sekitar 5v dan arus 0,5A pada voltmeter dan amperemeter pada catu daya.
3.       Mengatur tombol volt Adj, sehingga pembacaan pada amperemeter sebesar 10 Am. Baca pembacaan pada voltmeter, kemudian catat hasil pembacaan tersebut pada table 3.1.
4.       Mengulangi langkah ke tiga sehingga pembacaan pada amperemeter mejadi 20 Am, 30 Am, dan seterusnya hingga 100 Am.
5.       Ulangi langkah pertama sampai langkah ke empat untuk rangkaian seperti tampak pada gambar.
6.       Ulangi lanngkah pertama sampai ke lima untuk nilai hambatan yang tidak di ketahui.
Tugas pendahuluan..
Sebuah spiker dihubungkan dengan tembaga yang memiliki panjang 40 m,:
a.       Berapa diameter tembaga yang harus digunakan agar hambatan lebih kecil 0,2 perkawat
b.      Jika arus setiap spiker adalah 6,0 A berapa penurunan tegangan yang melalui kawat?
Jawab.
3.       Bahan yang pempengaruh dalam menghantarkan arus listrik yakni hambatan, jenis hambatan, panjang dan luas penampang.
Analisis tugas akhir
1.       Pola-pola resonansinyang beruruta sewaktu  frekuensi diperbesar yaitu semakin besar frekuensinya maka semakin banyak jumlah gelombang yang dihasilkan. Dan hambatannya se,semakin kecil.
2.       Ketergantungan bentuk-bentuk gelombang ppadadawai yaitu, semakin panjang dawai yang digunakan maka bentuk gelombang akan semakin besar dan jumlah gelombang makin sedikit. Gelombang yang merambat dengan panjang yang tetap teriterfrensi dengan gelombang yang dipantulkan dari ujung yang lainnya dam merambat kembali dengan arah yang berlawanan.
3.       Untuk gelombang berdiri, maka panjang dawai T sama dengan setengah panjang gelombang untuk harmonic pertama, dua kali setengah panjang gelombang untuk harmonic kedua dan seterusnya. Demikian hubungan X dan N secara empiris. Untuk untuk harminik ke-n=
4.       Untuk nada dasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar